Dapat bangun pagi, bersyukur.

Dapat mandi, dapat solat, syukur.

Dapat makan sarapan, syukur.

Dapat pergi kerja, syukur.

Dapat lalui jalan yang ok, tak sesak, syukur.

Ada orang hadiah makanan, kuih, syukur.

Dapat belajar sesuatu walau sekecil-kecil hal, bersyukur.

Dapat up posting kebaikan di media sosial, syukur.

Skrol-skrol jumpa posting best, syukur.

Apa sahaja yang kita dapat buat, dapat lakukan, bersyukur.

 

Saya selalu teringat pesan cikgu saya,

 

“Kalau kita makan, kita tak boleh habiskan sepinggan itu sedangkan kita yang isi, kita yang cedok, kita yang letak segala nasi dan lauk, maka kita tergolong orang yang tak bersyukur.

Sedangkan sepinggan nasi pun kita tak boleh habis, bagaimana Allah nak beri beribu pinggan lagi. Bagaimana Allah nak kasi lebih lagi rezeki mencurah-curah.

 

Maka dengan itu, ambil mana perlu, kemudian bersyukur. Lihatlah bagaimana Allah beri lebih banyak lagi selepas itu.”

Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667)

 

Dan juga hadis ini:

 

Hadis riwayat Suhaib RA berkata Sabda Nabi SAW:

 

إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

 

Maksudnya: Jika dia mendapat sesuatu yang menggembirakan dia akan bersyukur, maka sesungguhnya itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia mendapat kesusahan, dia akan bersabar, maka sesungguhnya kebaikan baginya

Riwayat Muslim (2999).

 

Begitulah.

 

Khairul Hakimin Muhammad,

Bersyukur kalian masih support apa yang saya tulis, buat, jual dan beri. Alhamdulillah. Sayang semua. .